Ozon sebagai Perisai Kehidupan
Setiap 16 September, dunia memperingati World Ozone Day sebagai pengingat pentingnya lapisan ozon bagi kelangsungan hidup manusia. Lapisan ini berfungsi sebagai perisai alami yang melindungi bumi dari radiasi ultraviolet (UV) berbahaya. Tanpa ozon, risiko kesehatan seperti kanker kulit meningkat, ekosistem laut terancam, dan produktivitas pertanian dapat terganggu.
Namun, menjaga ozon bukan hanya tanggung jawab global lewat Protokol Montreal. Di sektor pertanian, ada langkah nyata yang bisa dilakukan: Pengelolaan Wadah Produk Perlindungan Tanaman (Prolintan).
Limbah Pertanian & Ancaman Atmosfer
Praktik pembuangan wadah prolintan yang tidak benar seperti dibakar, dikubur, atau digunakan kembali menimbulkan beberapa masalah:
- Kesehatan: residu kimia bisa mencemari sumber air.
- Lingkungan: tanah, air, dan satwa liar ikut terdampak.
- Atmosfer: wadah yang dibakar sembarangan melepaskan polutan ke udara yang menambah tekanan pada kualitas atmosfer.
Artinya, pertanian yang seharusnya menjadi penopang ketahanan pangan bisa berbalik menjadi ancaman jika limbahnya tidak dikelola dengan bijak.

Pembilasan 3x (Triple Rinse) & Pengelolaan Kemasan sebagai Solusi Unggulan
Pengelolaan wadah prolintan adalah serangkaian praktik aman untuk membersihkan dan membuang kemasan kosong agar tidak mencemari lingkungan.
Praktik utama yang direkomendasikan adalah Triple Rinse:
- Isi wadah kosong sepertiga penuh dengan air.
- Tutup, kocok, lalu buang bilasan ke dalam tangki semprot.
- Ulangi proses ini tiga kali.
Setelah melalui triple rinse, wadah dianggap tidak berbahaya dan aman untuk masuk ke sistem daur ulang. Kemasan tidak boleh digunakan kembali, tetapi bisa dikumpulkan dan diolah menjadi produk baru yang bernilai ekonomi.
📌 Dengan sistem ini, pertanian memberi manfaat ganda: menjaga hasil panen sekaligus menjaga bumi dari polusi.

Agar berdampak luas, pengelolaan wadah prolintan perlu didukung oleh:
- Edukasi Petani & Generasi Muda
Membiasakan petani melakukan triple rinse dan mengembalikan wadah ke titik pengumpulan resmi. - Fasilitas & Infrastruktur
Menyediakan pusat pengumpulan kemasan di sentra pertanian agar petani mudah berpartisipasi. - Kolaborasi Linta Sektor
Dukungan pemerintah, perusahaan prolintan, asosiasi petani, dan masyarakat untuk membangun sistem berkelanjutan. - Regulasi & Pengawasan
Penerapan aturan ketat soal larangan membakar wadah sembarangan, serta sistem monitoring pengelolaan limbah pertanian.
Dengan langkah ini, pertanian berkontribusi nyata pada agenda global menjaga ozon dan iklim.
World Ozone Day 2025 adalah momentum untuk menegaskan kembali bahwa menjaga ozon berarti menjaga kehidupan. Pengelolaan wadah prolintan melalui triple rinse, pengumpulan, dan daur ulang adalah strategi pertanian sederhana namun berdampak besar dalam melindungi atmosfer dari polusi tambahan.
Generasi petani Indonesia, khususnya petani milenial, punya peran penting dalam perubahan ini. Dengan kesadaran lingkungan, inovasi teknologi, dan dukungan sistem pengelolaan kemasan yang baik, mereka bisa menjadi pionir pertanian hijau yang selaras dengan misi menjaga ozon bumi.

Daftar Pustaka
- UNEP. (2023). Montreal Protocol on Substances that Deplete the Ozone Layer. United Nations Environment Programme.
- WMO. (2023). Scientific Assessment of Ozone Depletion. World Meteorological Organization.
- CropLife International. (2022). Container Management for Plant Protection Products.
- CropLife Indonesia. (2023). Laporan Program Pengelolaan Kemasan Prolintan di Indonesia.
- IPCC. (2023). Climate Change and Atmospheric Chemistry. Intergovernmental Panel on Climate Change.
- Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI. (2024). Laporan Hari Ozon Sedunia: Upaya Nasional Menjaga Atmosfer.