Di masa-masa perubahan iklim yang tidak menentu, teknologi benih menjadi sangat penting dalam meningkatkan produktivitas pertanian, yaitu dengan menghasilkan tanaman yang lebih tahan terhadap perubahan iklim serta hama dan penyakit.
Begitulah yang disampaikan Chairwoman of Seeds CropLife Indonesia, Chris Lestariningtiyas saat memberikan edukasi tentang teknologi benih dalam meningkatkan produktivitas petani kepada mahasiswa/i Universitas Brawijaya dalam seminar bertema “Membangun Kepedulian Lingkungan Konsumen Melalui Ekolabel pada Produk Pangan” (21/11).
Kegiatan hasil kolaborasi CropLife Indonesia, Yayasan Gizi Yasmin, U.S Soy Export Council (USSEC), dan Departemen Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Brawijaya (FIKES UB) ini diselenggarakan untuk mempromosikan ekolabel pada produk pangan, yang membantu memastikan bahwa produk pangan yang dihasilkan memenuhi standar lingkungan dan kesehatan. Dengan ekolabel, sektor pangan dapat mengurangi dampak negatif produksi pangan terhadap lingkungan, seperti penggunaan bahan kimia berbahaya, penggunaan air yang berlebihan, serta penggunaan energi yang tidak efisien.
Benih hasil bioteknologi memiliki kemampuan untuk memastikan praktik pertanian yang berkelanjutan, seperti mengefisiensikan penggunaan air, lahan, dan pestisida. Oleh karenanya, teknologi benih akan menghasilkan tanaman yang berstandar ekolabel, dan baik bagi lingkungan serta konsumen.
Semoga edukasi yang diberikan ini dapat meningkatkan kesadaran praktisi sektor pangan di masa depan akan kegiatan industri dan rantai pasok yang berkelanjutan!
Ayo kamu, jangan lupa lakukan kunjungan di akun-akun social media CropLife Indonesia untuk mendapatkan informasi terbaru mengenai edukasi dan inovasi teknologi pertanian di Indonesia.
Twitter : @croplifeindo
LinkedIn : Croplife Indonesia
Youtube : Croplife Indonesia
Facebook : Croplife Indonesia
Instagram : Croplife Indonesia