CropLife Indonesia bekerja sama dengan program Promoting Rural Income through Support for Markets in Agriculture (PRISMA) mengadakan kampanye edukasi Santun (Solusi Cara Banyak Untung), pengendalian hama dan penyakit terpadu serta tata kelola penggunaan produk perlindungan tanaman pada komoditas tanaman bawang merah di Desa Cenggu, Kecamatan Belo, Kabupaten Bima.
Kampanye edukasi yang dihadiri oleh Wakil Bupati Bima, Drs. H. Dahlan M. Noer, Kepala Bidang Hortikultura Kabupaten Bima, Bapak Syahrial, Executive Director CropLife Indonesia, Agung Kurniawan, Provincial Manager PRISMA, Arief Mahmudi, aplikasi Karsa, perusahaan-perusahaan anggota CropLife Indonesia dan perusahaan penggiat pertanian lainnya melibatkan lebih dari 600 petani bawang merah dari beberapa kecamatan sentra dan beberapa kecamatan pengembangan bawang merah di Kabupaten Bima.
Petani bawang merah di Indonesia sering menghadapi paradoks biaya produksi yang tinggi dalam pengadaan input pertanian, namun masih terancam risiko kegagalan panen oleh serangan hama dan penyakit. Petani masih memerlukan dukungan pengetahuan mengenai praktik pertanian yang baik (Good Agriculture Practice) dan praktik penggunaan produk perlindungan tanaman yang baik (Good Pesticide Practice) untuk menghadapi penyakit dan hama. Aplikasi produk perlindungan tanaman yang tidak rasional merupakan ciri khas dari produksi bawang merah di Indonesia. Selain mengakibatkan biaya produksi yang tinggi dan keuntungan yang sedikit, dampak dari pengaplikasian produk perlindungan tanaman yang tidak rasional dapat merugikan kesehatan pengguna dan konsumen serta merusak ekosistem lingkungan. Sehubungan dengan paradoks ini, CropLife Indonesia bekerja sama dengan PRISMA mempromosikan kampanye kesadaran akan pengendalian hama dan penyakit terpadu (PHPT).
Kampanye edukasi ini mencakup topik pengendalian hama dan penyakit terpadu, alat pelindung diri, anti pemalsuan produk, manajemen resistensi, perawatan alat semprot, label, dan lima aturan utama produk perlindungan tanaman, yang masing-masing disampaikan oleh masing-masing perusahaan anggota CropLife Indonesia. Pada waktu yang bersamaan pula, CropLife Indonesia bekerja sama dengan Dinas Pertanian Bima bekerja sama memberikan pelatihan (Training of Trainer atau ToT) kepada petugas penyuluh lapangan yang setempat sebanyak 35 petugas.
test
baik