Sebanyak 10 negara ASEAN berkumpul bersama untuk mendiskusikan bagaimana negara masing-masing telah mengadopsi bioteknologi dengan tujuan mencapai ketahanan pangan.
USDA meminta semua negara untuk memberikan proposal tertulis terkait kendala-kendala yang dapat dibantu. Misalnya untuk meyakinkan pemangku kebijakan dengan memberikan peningkan kapasitas. Proposal dikembangkan oleh kementerian teknis terkait keamanan hayati di negara masing-masing.
Di Implementasikan Di Asean :
Adanya pengakuan atas keputusan regulasi yang dibuat oleh satu negara diterima oleh negara lain, mengurangi kebutuhan akan inspeksi yang berlebihan dan menyederhanakan proses regulasi.
Hal ini dapat menyebabkan regulasi produk bioteknologi menjadi lebih efisien dan efektif, yang pada akhirnya akan menguntungkan baik konsumen maupun industri.
Dengan tema “Bolstering ASEAN Food Security through Partnership and Cooperation on Agricultural Biotechnology”, acara lokakarya tentang Peningkatan Ketahanan Pangan ASEAN melalui Kemitraan dan Kerjasama dalam Bioteknologi Pertanian yang diadakan di Jakarta, Indonesia, dari tanggal 4-6 Maret, bertujuan untuk:
1. Meningkatkan kesadaran akan manfaat potensial bioteknologi pertanian bagi ketahanan pangan dan ketahanan iklim,
2. Berbagi pembaruan tentang kebijakan dan status bioteknologi dan biosafety di antara negara-negara anggota, serta
3. Mengeksplorasi potensi harmonisasi regulasi yang lebih tinggi, proses persetujuan yang lebih efisien, dan adopsi pendekatan regulasi yang efektif dan efisien.
Acara ini dihadiri oleh para ahli dari Kanada, Australia, Uni Afrika, dan Amerika Serikat, yang memberikan wawasan tentang status global bioteknologi dan produk bioteknologi dalam perdagangan internasional, serta upaya kerjasama dan harmonisasi bilateral dan multilateral. Selain itu, lokakarya ini juga melibatkan kunjungan ke Hikmah Farm, situs percobaan untuk penyebarluasan kentang rekayasa genetik (Bio Granola Seed) di Bandung, Indonesia, serta ke Universitas Padjadjaran untuk melihat pengembangan lele hasil rekayasa genetik.
“Dalam suasana diskusi tertutup, para peserta mempertimbangkan peluang kerjasama dan harmonisasi di masa depan, sejalan dengan prioritas utama ASEAN seperti memastikan ketahanan pangan, pertanian berkelanjutan, dan meningkatkan inovasi, penelitian, dan pengembangan di sektor pangan dan pertanian.”
Ayo kamu, jangan lupa lakukan kunjungan di akun-akun social media CropLife Indonesia untuk mendapatkan informasi terbaru mengenai edukasi dan inovasi teknologi pertanian di Indonesia.
Twitter : @croplifeindo
LinkedIn : Croplife Indonesia
Youtube : Croplife Indonesia
Facebook : Croplife Indonesia
Instagram : Croplife Indonesia