Tahukah Kamu? Tingginya kebutuhan pangan dan angka kebutuhan ini selalu meningkat tiap tahunnya membuat pertanian menjadi semakin menantang. Lalu, apa yang perlu dilakukan guna menyelesaikan permasalahan ketahanan pangan Indonesia? Salah satu solusinya adalah dengan pemanfaatan tanaman bioteknologi yang bisa memberikan kebermanfaatan untuk pertanian yang maju, mandiri dan moderen. Yuk simak penjelasannya!
Mengapa menanam tanaman produk bioteknologi ? Produk bioteknologi tercipta guna memenuhi sebuah sifat yang diinginkan, misalnya ketahanan terhadap hama, ataupun toleransi terhadap cuaca kering. Tujuan penciptaan tanaman produk bioteknologi adalah untuk membantu petani dalam berbagai hal berikut ini:
-. Ketahanan serangga : memberikan perlindungan dari hama sepanjang tahun, mengurangi pemakaian pestisida, dan menurunkan biaya tanam.
-. Toleransi terhadap kekeringan : meningkatkan retensi air agar tanaman dapat bertahan dengan lebih kuat dalam kondisi kering tanpa memerlukan irigasi tambahan.
-. Penambahan zat bergizi : membantu terciptanya makanan dengan profil minyak yang lebih banyak misalnya biji kedelai, sehingga menjadi lebih tahan lama dan bebas dari lemak trans.
-. Toleransi herbisida : melawan hama dengan lebih efektif, sehingga pemakaian herbisida dapat menjadi tepat guna. Petani juga dapat menggunakan metode produksi dengan pengolahan lahan konversi. Metode ini mampu mempertahankan lapisan tanah atas, mencegah erosi dan mengurangi emisi karbon.
-. Ketahanan penyakit : memampukan tanaman untuk bertahan terhadap penyakit tertentu, misalnya virus bercak bercincin pada tanaman pepaya atau Papaya Ring Spot Virus (PRSV). Misalnya Produk Bioteknologi Rainbow Papaya (dikembangkan untuk tahan terhadap PRSV) yang membantu petani pepaya di Hawaii untuk pulih setelah adanya penyakit mematikan yang berdampak pada industri.
-. Pengurangan limbah makanan : dapat menghilangkan pencoklatan dan memar buatan yang terjadi ketika produk dipotong atau diproses misalnya pada buah tomat – produser, pihak pemrosesan, penjual dan pelanggan sehingga dapat mengurangi jumlah produk yang dibuang.
-. Proses pengolahan pasca panen yang lebih baik: menjadikan produksi bahan bakar nabati lebih efesien bagi jenis jagung tertentu, dengan cara memperbaiki proses pemecahan selulosa dan/atau tepung dikonversi menjadi bahan bakar. Proses ini mengurangi dampak terhadap lingkungan karena berkurangnya jumlah air, listrik dan gas alami yang dibutuhkan dalam produksi bahan bakar nabati.
Ayo kamu, jangan lupa lakukan kunjungan di akun-akun social media CropLife Indonesia untuk mendapatkan informasi terbaru mengenai edukasi dan inovasi teknologi pertanian di Indonesia.
Twitter : @croplifeindo
LinkedIn : Croplife Indonesia
Youtube : Croplife Indonesia
Facebook : Croplife Indonesia
Instagram : Croplife Indonesia