KTNA Nasional menyelenggarakan Rembug Utama sekaligus HUT ke-54 di Tenggarong, Kutai Kartanegara, 19–22 September 2025. Acara ini menjadi ajang strategis membahas program kerja organisasi serta advokasi kebutuhan petani dan nelayan.
Tantangan Nyata: Dari Alih Lahan hingga OPT
Petani dan nelayan menghadapi tantangan serius: alih fungsi lahan, iklim ekstrem, keterbatasan akses modal, serta organisme pengganggu tanaman (OPT) yang dapat merugikan panen hingga 40%. Situasi ini menuntut transformasi menyeluruh agar target swasembada pangan tercapai
Tema utama tahun ini adalah Transformasi Teknologi untuk Mendukung Swasembada Pangan. Inovasi teknologi pertanian – benih unggul, pupuk, mekanisasi, hingga perlindungan tanaman – diyakini mampu meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan daya saing petani
Peran CropLife Indonesia
CropLife Indonesia berkomitmen menghadirkan solusi perlindungan tanaman berbasis sains. Sebagai narasumber di forum ini, CropLife menekankan bahwa perlindungan tanaman bukan sekadar pendukung, melainkan pilar utama dalam menjaga hasil panen dan mempercepat swasembada pangan berkelanjutan.
Sinergi untuk Kedaulatan Pangan
Rembug Utama KTNA 2025 bukan hanya forum diskusi, melainkan momentum sinergi antara pemerintah, petani, akademisi, swasta, dan lembaga keuangan. Dengan transformasi teknologi dan inovasi perlindungan tanaman, Indonesia semakin siap mewujudkan ketahanan pangan yang berdaulat dan berkelanjutan.
Relate Post
Pertemuan Nasional MPTHI 2025: Perlindungan Tanaman Bersinergi Mendukung Tercapainya Swasembada Pangan Berkelanjutan 
Peran CropLife Indonesia dalam Percepatan Swasembada Pangan Berkelanjutan 
Dampak Adopsi Bioteknologi di Sektor Pertanian: Dorong Kesejahteraan Petani untuk Perkuat Ketahanan Pangan Nasional