Bagaimana Proses Pembusukan Tanaman Terbentuk Dengan Proses Resisten yang Berlebih

#SahabatCropLife Bagaimana resistensi berkembang pada penyakit tanaman ? Yuk simak penjelasannya!

Resistensi adalah adaptasi hama, penyakit atau gulma untuk bertahan dari perlakuan suatu pestisida yang dalam kondisi normal mampu mengendalikan secara efektif. Resistensi yang terjadi pada suatu tanaman akan merugikan para petani atau penggiat pertanian dalam hal produktivitias. Sehingga, perlu dicermati resistensi tidak boleh dianggap remeh oleh penggiat pertanian.

Aplikasi fungisida dengan cara kerja yang sama secara terus menerus akan mempengaruhi terjadinya resistensi suatu Organisme Pengganggu Tanaman (OPT). Fungisida yang diaplikasikan mempunya cara kerja masing – masing yang tertera pada label kemasan produk.

Dengan mengetahui cara kerja fungisida tersebut bisa mencegah resistensi berkembang yang membuat tanaman mengalami kerusakan (seperti pembusukan buah). Untuk mengetahui mengapa resistensi itu sangat merugikan,


yuk simak bagaimana proses pembusukan terbentuk dengan proses resisten yang berlebih, sebagai berikut :

-. Secara alami strain patogen di alam terdiri dari strain sensitif dan strain resisten
-. Aplikasi fungisida dengan cara kerja yang sama secara terus menerus akan mematikan strain sensitif sementara strain resisten bertahan
-. Sejalan dengan waktu, strain resisten menjadi dominan


Ayo kamu, jangan lupa lakukan kunjungan di akun-akun social media CropLife Indonesia untuk mendapatkan informasi terbaru mengenai edukasi dan inovasi teknologi pertanian di Indonesia.
Twitter : @croplifeindo
LinkedIn : Croplife Indonesia
Youtube : Croplife Indonesia
Facebook : Croplife Indonesia
Instagram : Croplife Indonesia

Leave a Comment

Your email address will not be published.