Lawatan delegasi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lamongan, Jawa Timur selama sebelas hari di Amerika Serikat (AS) yang dipimpin Bupati Fadeli tidak sia-sia. Pencanangan peningkatan produktivitas jagung dari 5,5 ton perhektar menjadi 10 ton perhektar, langsung dimulai dengan membuka kawasan percontohan pertanian jagung modern dengan skala kawasan seluas 100 hektar.
Lawatan Bupati Fadeli bersama peneliti dari Balitbang Pertanian RI Achmad Rachman dan Kades Solokuro Sholahudin ke AS sejak 23 Agustus hingga 2 September itu dilaksanakan dengan mengunjungi sentra teknologi pertanian, Negara Bagian IOWA, serta berkomunikasi dengan pemangku kebijakan di Los Angeles.
Rombongan Pemkab Lamongan diterima secara khusus Duta Besar Indonesia untuk AS di Washington DC Budi Bowoleksono. Saat mengunjungi sejumlah sentra pertanian modern di AS, rombongan dipandu langsung oleh Rindayuni Triavini, selaku Atase Pertanian KBRI di Washington DC.
Fadeli menyebut, lawatan ke AS ini secara khusus didesain untuk mencari terobosan penggunaan teknologi dalam pertanian jagung sehingga mampu meningkatkan produktivitas jagung dari 5,5 ton perhektar menjadi 10 ton perhektar dalam waktu tiga tahun. Kemudian juga untuk membuka peluang kerjasama teknik bidang pertanian dan membuka peluang ekspor produk Lamongan ke pasar AS.
Selama di AS, delegasi Pemkab Lamongan ini juga mengunjungi Iowa State University, dan produsen benih jagung Pioneer serta menghadiri event Farm Progress Show 2016 yang dilaksanakan di Boone, Iowa.
“Kami melihat secara langsung, empat lahan pertanian komoditas jagung, kedelai, dan lahan integrasi jagung dengan peternakan yang sudah menerapkan teknolgi canggih,“ ujar Bupati Fadeli.
Penerapan teknologi ini, membuat mereka mampu mencapai produktivitas jagung 11 hingga 16 ton perhektar dengan efisiensi 40 persen. “Oleh-oleh pengetahuan dari Amerika Serikat ini semoga nantinya bisa memberi jalan bagi sejahteranya petani Lamongan,” ucapnya.
Sebagai langkah awal, Pemkab Lamongan akan menyusun road map industry jagung modern dan membangun kawasan percontohan seluas 100 hektar yang memanfaatkan bioteknologi di Taman Teknologi Pertanian (TTP) di Desa Banyubang, Kecamatan Solokuro dan sekitarnya.
“Selain itu juga akan dilaksanakan Focus Grup Discussion dengan mengundang akademi dan para pakar jagung pemerintah serta swasta,“ katanya menambahkan.
Bukan hanya itu, lawatan di AS juga berhasil mendapatkan sejumlah komitmen untuk menjadikan Lamongan sebagai sentra utama produksi dan ternak sapi potong nasional.
“Alhamdulillah, ikhtiar kami sampai jauh-jauh ke Amerika Serikat untuk mencari langkah terobosan bagi kesejahteraan petani Lamongan membawa secercah harapan. Ada sejumlah komitmen kerjasama yang berhasil kami dapatkan,“ katanya menambahkan.
CropLife International, sebuah asosiasi internasional yang berbasis di Brussels, Belgia dan bergerak di bidang teknologi pertanian, seperti disebutkan Fadeli sudah menjanjikan komitmennya. Mereka bersama-sama Pemkab Lamongan akan meningkatkan produktivitas jagung yang saat ini 5,5 ton perhektar, menjadi 10 ton perhektar dalam waktu tiga tahun.
Ditambahkan olehnya, CropLife International juga menyatakan komitmennya untuk menjadikan Lamongan sebagai pelopor pengembangan bioteknologi jagung di Indonesia. Tindak lanjut dari komitmen ini, Direktur CropLife International dan CropLife Indonesia akan berkunjung ke Lamongan pada awal tahun 2017.
Selama di AS, rombongan Bupati Fadeli melakukan serangkaian pertemuan dengan Dubes RI di AS, Konjen RI dan Kepala Indonesia Trade Promotion Center (ITPC) di Los Angeles, serta berdiskusi langsung dengan Direktur Eksekutif CropLife International.
Dari pertemuan itu, menurut Fadeli dicapai komitmen dengan sejumlah importir produk makanan dan minuman dari Negeri Paman Sam untuk menjajaki kerjasama dengan mengimpor produk makanan dan minuman langsung dari Lamongan.
“Kami di Bulan Oktober tahun ini diundang untuk menghadiri business meeting di Surabaya yang diadakan ITPC Los Angeles untuk bertemu dengan investor dan importir dari AS. Kami akan menawarkan sejumlah paket fasilitas kemudahan investasi, agar mereka mau membangun industri makanan dan minuman di Lamongan,“ pungkas dia.