Sektor pertanian terus dihadapkan pada faktor pengancam produktivitas. Pemerintah Indonesia sudah sangat terbuka dan mendukung upaya-upaya pengembangan inovasi bioteknologi, misalnya budidaya tanaman dan benih bioteknologi atau Produk Rekayasa Genetika (PRG), namun, proses riset yang panjang dan regulasi yang kompleks membuat distribusi benih bioteknologi di Indonesia cenderung lebih lambat dibanding negara lain. Selain itu, meskipun benih bioteknologi telah banyak mendapat pernyataan aman dari berbagai lembaga riset dunia, namun masih sering terdapat persepsi yang tidak tepat seputar produk tersebut.
Guna mengkomunikasikan data yang faktual, Croplife Indonesia menjaring media dalam kegiatan “Adopsi Bioteknologi untuk Transformasi Pertanian Indonesia” pada Jumat (2/2). Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman media mengenai urgensi adopsi serta pengembangan riset bioteknologi demi menjaga ketahanan pangan nasional dan meningkatkan kesejahteraan petani.
Sebuah kebanggaan bagi kami dapat berdiskusi dengan 14 awak media nasional yang telah bergabung dalam kegiatan ini. Semoga informasi tentang kebermanfaatan bioteknologi dapat terus bergulir, sehingga meningkatkan pemahaman publik serta mendorong dukungan pemerintah terhadap pengembangan dan komersialisasi benih bioteknologi di pasaran.
Ayo kamu, jangan lupa lakukan kunjungan di akun-akun social media CropLife Indonesia untuk mendapatkan informasi terbaru mengenai edukasi dan inovasi teknologi pertanian di Indonesia.
Twitter : @croplifeindo
LinkedIn : Croplife Indonesia
Youtube : Croplife Indonesia
Facebook : Croplife Indonesia
Instagram : Croplife Indonesia