Bioteknologi tanaman berperan besar dalam mendorong perubahan positif di sektor pertanian ASEAN.
Menurut ISAAA Brief 55 (2019), empat negara yang paling maju dalam adopsi tanaman bioteknologi adalah:
- Filipina
- Negara ASEAN pertama yang menyetujui tanaman bioteknologi pada tahun 2002 (Bt jagung).
- Tahun 2019, Filipina menanam sekitar 900.000 hektar jagung bioteknologi.
- Vietnam
- Menyusul dengan memperkenalkan jagung Bt dan jagung stacked trait (Bt + herbicide tolerance) sejak 2015.
- Tahun 2019, luas tanam mencapai sekitar 100.000 hektar.
- Myanmar
- Memulai adopsi jagung Bt sejak 2010.
- Tahun 2019, area tanamnya meningkat menjadi sekitar 300.000 hektar.
- Indonesia
- Fokus pada kapas bioteknologi (kapas Bt) dan mengembangkan uji coba berbagai tanaman biotech lainnya.
- Produksi kapas Bt berkembang di beberapa wilayah Indonesia Timur.

Mengapa Ini Penting?
Tanaman bioteknologi membantu petani:
- Melindungi hasil panen dari serangan hama berat.
- Mengurangi penggunaan pestisida kimia.
- Meningkatkan hasil produksi dan pendapatan.
- Mendukung ketahanan pangan nasional.
Bioteknologi juga memberikan dampak positif terhadap kelestarian lingkungan melalui praktik pertanian yang lebih ramah lingkungan.
Daftar Pustaka:
- ISAAA. (2019). Global Status of Commercialized Biotech/GM Crops: 2019 (ISAAA Brief 55).
Ayo kamu, jangan lupa lakukan kunjungan di akun-akun social media CropLife Indonesia untuk mendapatkan informasi terbaru mengenai edukasi dan inovasi teknologi pertanian di Indonesia.
Twitter : @croplifeindo
LinkedIn : Croplife Indonesia
Youtube : Croplife Indonesia
Facebook : Croplife Indonesia
Instagram : Croplife Indonesia
Tiktok : Croplife Indonesia