Bagaimana Dampak Pertanian Indonesia karena Perubahan Iklim akibat El Nino

Perubahan iklim akibat El Nino makin meresahkan petani Indonesia. Ancaman sawah kering membuat produksi beras kita terancam. Saat ini, pemerintah tengah mengupayakan berbagai strategi penanggulangan, salah satunya mempromosikan penggunaan benih padi yang mampu beradaptasi dengan curah hujan rendah. 

Dampak El Nino Pada Pertanian Nasional, BMKG dan badan dunia lainnya memperkirakan fenomena El Nino masih akan terjadi hingga April 2024. APA EFEKNYA UNTUK PERTANIAN? El Nino kerap menyebabkan kekeringan pada sawah. Akibatnya, produksi beras berpotensi turun hingga 1,89 juta ton dan merugikan hingga 607.810 ha area persawahan.*

Pada skala nasional, perubahan iklim ini berisiko merugikan ekonomi dari sektor pertanian hingga Rp 78 triliun dan menyebabkan penurunan pendapatan petani hingga 9-25 persen.

Di beberapa daerah, petani diimbau untuk menggunakan beberapa varietas padi yang tahan terhadap ancaman kekeringan, seperti Inpago 8-10, Gajah Mungkur, Batutegi, dan Situ Patenggang.

Tentu saja, strategi ini bisa berhasil jika seluruh pihak mendukung dan saling bekerja sama. Benih unggul hasil inovasi bioteknologi seperti contoh di atas sangat penting untuk mengatasi masalah produksi, ketahanan pangan, dan memperbaiki taraf hidup petani indonesia. 

Sumber: Kementerian Pertanian, Agustus 2023

Ayo kamu, jangan lupa lakukan kunjungan di akun-akun social media CropLife Indonesia untuk mendapatkan informasi terbaru mengenai edukasi dan inovasi teknologi pertanian di Indonesia.
Twitter : @croplifeindo
LinkedIn : Croplife Indonesia
Youtube : Croplife Indonesia
Facebook : Croplife Indonesia
Instagram : Croplife Indonesia

Leave a Comment

Your email address will not be published.