Pengelolaan Resistensi Tanaman Tomat

Apakah perlakuan #SahabatCropLife di lapangan dalam mengelola resistensi pada tanaman tomat sudah benar? Yuk simak penjelasannya!

Penyakit busuk daun disebabkan oleh jamur Phytophthora infestans. Biasanya menyerang pada tanaman tomat di dataran tinggi. Gejala serangan pada daun terjadi bercak coklat hingga hitam. Awalnya menyerang ujung dan sisi daun, kemudian meluas ke seluruh permukaan daun hingga ke tangkai daun.

Tindakan pengendalian dengan menggunakan fungisida diperlukan untuk menekan pertumbuhan dari penyakit busuk daun pada kentang. Tetapi, harus tetap diperhatikan tindakan pengendalian fungisida agar menghindari resistensi terjadi.

Kebiasaan petani pada umumnya melakukan aplikasi dengan interval 3-4 hari dengan total aplikasi per musim 20-25 x . Aplikasi pertama pada 21 hst – aplikasi terakhir 90 hst (69 hari).

Minimal 4 cara kerja diperlukan untuk pengelolaan resistensi dan hanya menggunakan fungisida yang sudah tedaftar, serta gunakan sesuai label rekomendasi.

Cara pengendalian dalam aplikasi fungisida dan menekan resistensi terjadi sebagai berikut :

Target penyakit* : Busuk daun (Phytophthora infestans)
Jumlah Maksimal Aplikasi Permusim* : Lebih dari 20
Minimal Cara Kerja Fungisida yang Diperlukan Untuk Pengelolaan Resistensi* : 3-4 (Asumsi 4x aplikasi per cara kerja)***
Cara Kerja Fungisida yang Terdaftar (Kode FRAC )*,** : 1,4, 11, 21, 22, 27, 28, 29, 40, 43, 45, 49, M03, M05

Ayo kamu, jangan lupa lakukan kunjungan di akun-akun social media CropLife Indonesia untuk mendapatkan informasi terbaru mengenai edukasi dan inovasi teknologi pertanian di Indonesia.
Twitter : @croplifeindo
LinkedIn : Croplife Indonesia
Youtube : Croplife Indonesia
Facebook : Croplife Indonesia
Instagram : Croplife Indonesia

Leave a Comment

Your email address will not be published.